Jangan Salah Pilih, Inilah Ciri-ciri Beras Pulen dan Beras Pera
Sebagai orang Indonesia yang makanan pokoknya adalah nasi, tentunya Sahabat Anak Raja akan memilih beras yang memiliki kualitas bagus bukan? Selain beras pera, beras yang pulen biasanya jadi pilihan banyak orang. Tahukah Sahabat Anak Raja seperti apa ciri-ciri beras pulen dan apa bedanya dengan beras pera? Simak ulasannya dalam artikel ini.
Ciri Beras Pulen dan Pera
Perbedaan antara beras pulen dan pera terlihat jelas saat sudah dimasak, beras pulen akan menghasilkan nasi yang empuk dan lembut, sedangkan beras pera akan menghasilkan nasi yang kering dan berbutir-butir, bisa dikatakan setiap butir nasi lebih banyak yang terpisah.
Tentunya, jika menggunakan cara tersebut akan sulit membedakan beras pulen dan beras pera yang belum dimasak. Maka dari itu, agar Sahabat Anak Raja tidak salah dalam memilih beras yang akan digunakan untuk memasak, sebaiknya perhatikan beberapa ciri yang membedakan antara beras pulen dan beras pera berikut.
-
Karakteristik beras
Hal pertama yang membedakan beras pulen dan beras pera dilihat dari kandungan amilosa di dalamnya. Setiap beras memiliki kandungan pati sebagai sumber karbohidrat dan sumber energi saat Sahabat Anak Raja mengonsumsinya, di dalam kandungan pati inilah terdapat kandungan amilosa dan amilopektin.
Beras pera memiliki kandungan amilosa yang cukup banyak, yakni lebih dari 25 persen, hal ini menyebabkan beras yang dimasak menghasilkan nasi yang lebih keras dan kering. Sedangkan beras pulen hanya memiliki kandungan amilosa sekitar 20 persen, sehingga saat beras dimasak menghasilkan nasi yang lengket, tidak keras, terasa berair, dan lebih lunak.
BACA JUGA: 3 Alasan Mengapa Merk Beras Pulen Menjadi Beras Andalan Keluarga!
-
Ukuran butir
Ciri-ciri beras pulen dan pera juga bisa dilihat dari ukuran butir berasnya, beras pulen memiliki ukuran butir yang pendek, sedangkan beras pera ukuran butirnya lebih panjang. Tentunya ciri yang satu ini akan memudahkan Sahabat Anak Raja memilih beras saat akan memasaknya.
-
Indeks glikemik
Indeks glikemik merupakan suatu angka yang menunjukan seberapa cepat makanan dapat diubah menjadi gula darah. Beras pulen memiliki indeks glikemik lebih tinggi dari pada beras pera, hal ini juga yang menyebabkan beras pulen tidak disarankan untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes.
-
Cara memasak
Meskipun untuk dikonsumsi sehari-hari Sahabat Anak Raja lebih suka makan dengan beras pulen yang lembut, empuk, dan enak, bukan berarti beras pera tidak bisa dimasak dan enak dikonsumsi. Beras pulen cocok untuk dikonsumsi sehari-hari dan membuat olahan makanan seperti sushi, nasi kepal, dan lainnya.
Beras pera juga cocok untuk membuat ketupat, nasi goreng, nasi kebuli, nasi uduk, dan lainnya. Jadi, baik beras pulen maupun beras pera, keduanya bisa dimasak dan dinikmati dengan caranya masing-masing.
BACA JUGA: Tidak hanya Lezat, Manfaat Nasi Kebuli sangat Baik untuk Kesehatan Tubuh
-
Cara penyajian
Setelah melihat perbedaan cara memasak dan cara mengolahnya, lalu bagaimana cara penyajian nasi yang terbuat dari beras pulen dan beras pera? Saat Sahabat Anak Raja akan menyajikan beras pera, lebih baik dimasak menggunakan banyak air, supaya saat dimakan nasi pera lebih mudah dicerna oleh tubuh.
Sedangkan untuk penyajian beras pulen, Sahabat Anak Raja tidak perlu menggunakan air terlalu banyak karena beras pulen hanya menyerap air dalam jumlah yang sedikit.
Nah, itulah beberapa hal yang perlu Sahabat Anak Raja perhatikan untuk membedakan ciri-ciri beras pulen dan beras pera. Memilih beras pulen ataupun beras pera, Sahabat Anak Raja tetap harus menggunakan jenis beras berkualitas seperti Beras Anak Raja.
Dapatkan Beras Pulen Wangi di berilljaya.com
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.